Peresmian Hafshah Tower RS PKU Muhammadiyah Wonosobo

Peresmian Hafshah Tower RS PKU Muhammadiyah Wonosobo telah diresmikan, Kamis (20/7/2023).

Direktur RS PKU Muhammadiyah Wonoso, dr. Akhmad Muazairi, MARS mengatakan, penambahan gedung Hafshah Tower atas dasar kebutuhan fasilitas kesehatan masyarakat yang terus meningkat.

"Semakin dapat kepercayaan dari masyarakat jadi kita tambahkan fasilitas," ujarnya.

Pada Lantai dasar akan dijadikan ruang pelayanan cuci darah yang sebelumnya hanya 9 unit sekarang menjadi 33 unit.

Kemudian pada lantai dua karena antrian cukup banyak dan sangat crowded sehingga dibagi 2 dari total sekitar 16 poli klinik yang ada.

Sementara pada lantai tiga dan empat, terdapat kamar rawat inap standar, sesuai dengan Permenkes terbaru tidak ada lagi kamar di bawah standar.

"Ada 56 tempat tidur itu Kamar Rawat Inap Standar (KRIS). Kamar kami sudah standar Permenkes," ungkap Akhmad Muzairi.

Pada lantai lima ada 14 bed dan satu president suite. 

"Ini dari hasil survey kami masyarakat butuh fasilitas ini, secara kebetulan nuansa pegunungan yang ada sangat keren," imbuhnya.

dengan adanya Hafshah Tower, RS PKU Wonosobo saat ini total memiliki 198 tempat tidur.

Peresmian ini turut dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir yang sebelumnya mengisi tausiyah dalam acara pengukuhan pengurus PDM Kabupaten Wonosobo Periode 2022-2027.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan, dengan adanya bangunan baru di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo menjadi wujud Muhammadiyah hadir melayani masyarakat luas dengan baik.

"Secara nasional memiliki 126 rumah sakit maka kita yakin bahwa dari Rumah Sakit Muhammadiya kita akan berkontribusi membangun kesehatan bagi bangsa kita," tuturnya.

Menurutnya, aspek kesehatan sangatlah penting saat ini. Di tengah berbagai problem pemerintah yang sedang dihadapi mulai dari stunting, kemiskinan, hingga aspek kecerdasan.

Muhammadiyah berkomitmen ingin membangun bangsa secara nyata dengan berbagai kontribusi di berbagai bidang termasuk kesehatan.

"Kita ingin ke depan menyambut Indonesia emas, Indonesia satu abad, bukan lewat banyak retorika atau teori yang besar-besar tanpa hal nyata. Indonesia emas harus jadi visi kita bersama termasuk dalam bidang kesehatan," tandasnya.